A.
Sinematografi
Film “The Miracle Worker” yang realisasi
pertama adalah pada tahun 1957 Playhouse 90
siaran yang ditulis oleh William Gibson dan
dibintangi oleh Teresa Wright
sebagai Sullivan, Patricia McCormack sebagai
Keller, dengan Anne
Bancroft sebagai Sullivan.
Film yang di sutradarai oleh Arthur Penn, diambil dari kisah nyata
yang menceritakan seorang anak kecil yang bernama Hellen Keller, ia adalah
seorang anak perempuan yang cantik berusia sekitar tujuh tahun yang mempunyai
cacat atau keterbatasan indera. Ia mengalami kebutaan, tidak bisa mendengar dan
tidak bisa berbicara. Hellen Keller merupakan
anak dari pasangan Arthur Keller dan Catie Keller, karena melihat kondisi
hellen seperti itu ayahnya hendak membawa hellen kerumah sakit jiwa, karena
sudah di bawa ke beberapa rumah sakit di dua negara tidak ada yang
sanggup. Namun hal tersebut ditolak oleh ibu dan bibi Hellen. Kemudian bibi
Hellen menyarankan agar ayah Hellen mengirimkan surat kepada Dr. Chisolm di
Baltimore guna meminta dikirimkan seorang pengasuh sekaligus pengajar untuk
Hellen. Lalu ayah hellen mengirim surat kepada Dr. cuisolm,Tak berapa lama surat itupun sampai pada Dr. Chisolm dan beliau
langsung menugaskan Ny. Annie Sullivan untuk
menjadi pengasuh sekaligus pengajar Hellen, yang mempunyai latar belakang
hampir sama dengan apa yang dialami hellen, bahkan ia dibesarkan di rumah sakit
jiwa.Setelah sampai di rumah keluarga Keller,
Ny. Sullivan langsung pendekatan dengan Hellen. Tetapi dengan kedatangan
Ny.sullivan hellen merasa terganggu dan Hellen marah-marah, lalu hellen menuju
kamar dengan membawa bawaan Ny.sulivan dan menemukan boneka didalam tas yang di
bawanya tadi, hellen merasa senang, dengan penemuanya itu Ny.sillivan
memberitahu nama “boneka” itu dengan sandi tangan. Akan tetapi ia sempat dikunci
di dalam kamar oleh Hellen dan kuncinya di bawa lalu di buang, karena merasa
terganggu akan kehadirannya. Dengan adanya kejadian tersebut tidak berarti
membatalkan niat Ny. Sullivan untuk mengasuh serta mengajar Hellen.
Kemudian Saat keluarga Keller sedang makan bersama, seperti hari-hari
sebelumnya kebiasaan Hellen selalu memakan makanan dari piring-piring anggota
keluarga satu persatu dengan tangan langsung(tanpa sendok makan). Namun Ny.
Sullivan tidak mau jika Hellen melakukan hal ini
secara terus-menerus, dan hellen marah-marah karena tidak boleh melakukan hal
yang diinginkan,kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dari sebelumnya.
Akhirnya ia meminta agar seluruh anggota keluarga Keller untuk meninggalkannya
bersama Hellen di ruang makan bersama ny.sullvia untuk diajari makan yang baik,
ny.sullvian agak kesulitan mengajari hellen namun, setelah beberapa waktu di
dalam ruang makan Hellenpun akhirnya mampu makan menggunakan piring sendiri
bahkan mampu juga menggunakan sendok serta garpu. Meskipun keadaan di ruang
makan menjadi berantakan serta Hellen kelihatan tertekan. Melihat keadaan
tersebut keluarga Keller merasa tidak senang dan hendak memecat Ny. Sullivan,
akan tetapi Ny. Sullivan bersikeras untuk menggasuh dan mengajar Hellen serta
memberikan pemahaman kepada keluarga Keller bahwa Hellen sangat membutuhkan
pendidikan. Selain itu Ny. Sullivan juga mengetahui bahwa Hellen mempunyai
kecerdasan yang tinggi meskipun Hellen mempunyai keterbatasan indera.
Setelah melalui
perbincangan-pembicaraan akhirrnya keluarga Keller menyetujui niat Ny. Sullivan
untuk mengasuh serta mengajar Hellen dengan caranya sendiri, dan ia meminta
agar ia dan Hellen ditempatkan di rumah yang sebenarnya dijadikan gudang oleh
keluarga Keller yang berada di hutan yang tidak jau dari rumah. Kemudian
hellen diantar pake kereta kuda. Dengan keterbatasan waktu yang diberikan
keluarga Keller kepada Ny. Sullivan dalam mengasuh dan mengajar Hellen. Ny.
Sullivan sangat bersunggguh-sungguh karena merasa memiliki kemiripan latar
belakang. Meskipun pada awalnya Hellen sempat merasa takut dan terganggu
akhirnya Ny. Sullivan berhasil mendekati Hellen. Ia mengajarkan Hellen
tentang kata-kata benda yang ada di sekitarnya dengan menggunakan huruf sandi
tangan. Dengan cepat Hellen mampu menggunakan sandi dengan tangan yang
diajarkan oleh Ny. Sullivan, akan tetapi Hellen tidak memahami apa yang
diajarkannya sampai tiba hari terakhir yang diberikan oleh keluarga Keller
kepadanya. Kemudian Ny. Sullivan meminta tambahan waktu kepada keluarga Keller
dalam mengasuh serta mengajari Hellen. Namun keluarga Keller
enggan memberikan tambahan waktu tersebut.
Karena berakhirnya waktu yang diberikan kepada Ny. Sullivan, Hellenpun kembali dibawa pulang ke rumah oleh keluarga Keller. Hingga tiba waktu makan bersama keluarga Keller, sebab belum memahami apa yang diajarkan Ny. Sullivan kepadanya Hellen akhirnya makan kembali menggunakan kebiasaannya sebelum kedatangan Ny. Sullivan, yaitu memakan makanan dari piring-piring anggota keluarga yang makan. Oleh karena itu Ny. Sullivan kembali untuk meminta waktu tambahan dalam mengajar Hellen agar apa yang telah diajarkannya kepada Hellen tidak hilang begitu saja. Di lain pihak keluarga Keller tetap tidak mau memberikan waktu tambahan untuk Ny. Sullivan dalam mengajar dan mengasuh Hellen. Akhirnya Ny. Sullivan membawa Hellen keluar rumah dan menuju sumur pompa yang terletak di depan rumah keluarga Keller. Meskipun awalnya keluarga Keller tidak merelakan, namun akhirnya keluarga tersebut merelakannya. Setelah beberapa waktu, dengan sumur pompa dan air tersebut akhirnya Hellen mampu memahami apa yang selama ini diajarkan oleh Ny. Sullivan kepadanya. Hellen meminta Ny. Sullivan untuk mengajarkannya kembali tentang apa yang belum ia pahami. Kemudian Hellenpun tumbuh menjadi dewasa serta mampu menjadi seorang pengacara terkenal meskipun ia mempunyai banyak kerterbatasan.
Karena berakhirnya waktu yang diberikan kepada Ny. Sullivan, Hellenpun kembali dibawa pulang ke rumah oleh keluarga Keller. Hingga tiba waktu makan bersama keluarga Keller, sebab belum memahami apa yang diajarkan Ny. Sullivan kepadanya Hellen akhirnya makan kembali menggunakan kebiasaannya sebelum kedatangan Ny. Sullivan, yaitu memakan makanan dari piring-piring anggota keluarga yang makan. Oleh karena itu Ny. Sullivan kembali untuk meminta waktu tambahan dalam mengajar Hellen agar apa yang telah diajarkannya kepada Hellen tidak hilang begitu saja. Di lain pihak keluarga Keller tetap tidak mau memberikan waktu tambahan untuk Ny. Sullivan dalam mengajar dan mengasuh Hellen. Akhirnya Ny. Sullivan membawa Hellen keluar rumah dan menuju sumur pompa yang terletak di depan rumah keluarga Keller. Meskipun awalnya keluarga Keller tidak merelakan, namun akhirnya keluarga tersebut merelakannya. Setelah beberapa waktu, dengan sumur pompa dan air tersebut akhirnya Hellen mampu memahami apa yang selama ini diajarkan oleh Ny. Sullivan kepadanya. Hellen meminta Ny. Sullivan untuk mengajarkannya kembali tentang apa yang belum ia pahami. Kemudian Hellenpun tumbuh menjadi dewasa serta mampu menjadi seorang pengacara terkenal meskipun ia mempunyai banyak kerterbatasan.
B.
Analisis
Film “The Miracle Worker” Berdasarkan Pendekatan Teori Behaviorisme
Hal
pertama yang diajarkan Ny. sullivan adalah bahasa, karena bahasa adalah jendela
menuju dunia. Tanpa memahami bahasa seseorang tidak mungkin memahami dunia. Dunia
tidak mesti diartikan sebagai sesuatu yang besar dan tak terjamah. Dunia Hellen
adalah makanan, permainan, keluarga, serta lingkungan fisik tempat dia
hidup.Huruf demi huruf disusun lewat gerakan jari-jari tangan. Setiap kata
disandingkan langsung dengan bendanya untuk diraba dan dirasakan oleh Hellen.
Ny.
sullivan tidak memberikan reward atas tingkah hellen yang buruk
seperti berteriak atau berguling-guling di lantai. ms. sullivan akan
mengabaikan rengekan hellen yang tidak beralasan. dia juga tidak membiarkan
hellen mencomot makanan dari piring orang lain, dia selalu menghentikan hellen
berbuat demikian. Hal itu sesuai dengan teori belajar yang menyarankan extinction
atau pengabaian atas perilaku yang buruk namun tidak berisiko, dan memberikan
hukuman atas perilaku buruk berisiko dengan segera.
Pendekatan
yang di gunakan ms. Sullivan adalah dengan pendekatan teori behaviorisme. Teori
belajar behaviorisme menjelaskan belajar itu adalah perubahan perilaku yang
dapat diamati, diukur dan dinilai secara konkrit. Perubahan terjadi melalui
rangsangan (stimulus) yang menimbulkan hubungan perilaku reaktif (respon). Metode
pengajaran yang digunakan oleh Ny. Sulivan
adalah dengan mem-berikan reaksi terhadap lingkungannya dan interaksi
ini menghasilkan pola-pola perilaku yang kemudian membentuk kepribadian Tingkah
laku Hellen.
Pada dasarnya
pembiasaan klasik ( classical conditioning) adalah sebuah prosedur peciptaan
refleks baru dengan cara mendatangkan stimulus sebelum terjadinya refleks
tersebut. Teori pembiasaan perilaku respon merupakan teori belajar yang paling
muda usianya dan masih sangat berpengaruh di kalangan para ahli psikologi
belajar masa kini. Penciptanya adalah Burrhus Frederic Skinner (lahir tahun
1904).
Teori ini di
kembangkan oleh Albert Bandura. Dalam teori ini ditegaskan bahwa anak akan
meniru perilaku orang dewasa dan lingkungan yang ada di sekitarnya. Manusia
bukanlah hasil dari dorongan tidak sadar melainkan merupakan hasil belajar,
sehingga ia dapat diubah dengan memanipulasi dan mengkreasi kondisi-kondisi
pembentukan tingkah laku. Manusia cenderung akan mengambil sti-mulus yang
menyenangkan dan menghin-darkan stimulus yang tidak menyenang-kan. Kepribadian
seseorang merupakan cerminan dari pengalaman, yaitu situasi atau stimulus yang
diteri-manya. Memahami kepribadian manusia , mempelajari dan memahami
bagai-mana terbentuknya suatu tingkah laku.
Dalam kisah Hellen Keller dalam film The Miracle
Worker ini terdapat beberapa bentuk pengaplikasian teori-teori pembelajaran
(behaviorisme), antara lain ialah: ketika hellen marah ibu Hellen selalu
memberikan makanan yang bias menjadikan hellen tenang, ketika Ny.sullifan
melihatnya ia menegur ibu Hellen, karena memberikan hadiah kepada Helen ketika
melakukan kesalahan. Dan juga ketika Ny. Sulivan mengajari hellen ia membawa
boneka untuk diberikan hadiah ketika apa yang diajarkan bias ia lakukan.
(koneksionisme dan pembiasaan perilaku respon). Ny.
Sulivan membiasakan Hellen menggunakan sandi tangan untuk memahami segala
sesuatu yang ada di sekitarnya untuk dipahaminya, bahkan mengajaknya
berkeliling agar mengetahui dan memahami semuanya yang ada di lingkungan tempat
Hellen belajar dengan pemanfaatan lingkungan yang ada. Hingga akhirnya Hellen
dapat memahami apa yang diajarkan Ny. Sullivan melalui pembiasaan-pembiasaan
yang telah diberikanya (pembiasaan/conditioning). Seperti mengajari
Hellen mengeja kata-kata yang ia pernah rasakan, seperti memberinya kue,susu
dan lain sebagainya untuk memudahkan pemahaman hellen. Selain itu hal tersebut
juga dilakukan secara berulang-ulang (teori pembiasaan
perilaku respon).Membiasakan Hellen makan menggunakan pring sendiri, sendok
dan garpu sehingga ia menjadi terbiasa melakukan hal tersebut
(pembiasaan/conditioning) serta dilakukan berulang-ulang hingga
Hellen mampu melakukannya (teori pembiasaan perilaku respon).
Hellen meniru apa yang dilakukan Ny. Sullivan terhadapnya, yaitu Ny. Sullivan menamparya ketika pertama kali Hellen diajari makan menggunakan piring , sendok serta garpu sendiri. (teori yang dikembangkan oleh Albert Bandura). Dalam pembelajaran yang telah di ajarkan Ny.sulivan merupakan pembelajaran yang membutuhkan waktu dan kesabaran, karena dalam pembelajaran ini perlu kebiasaan-kebiasaan dan pengaplikasikan atau pembiasaan. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang digunakan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behafiorisme ini adalah terbentuknya perilaku yang diinginkan.
Meskipun teori behaviorisme berhasil digunakan Ny. Sullivan dalam mengasuh dan mengajar Hellen, akan tetapi terdapat pula peran teori pembelajaran kognitivisme dalam prosesnya. Yaitu secara kognitif Hellen tidak akan mau mempelajari apa yang diajarkan Ny. Sullivan kepadanya jika ia tidak memutuskan untuk mau diajari. Hellen tidak akan memahami apa yang telah diajarkan oleh Ny. Sullivan kepadanya jika ia tidak menghendaki hal tersebut. Meskipun proses belajar itu dapat diamati secara langsung, akan tetapi proses belajar juga merupakan kegiatan mental yang tidak dapat diamati secara langsung. Seperti halnya kehendak atau kemauan.
Hellen meniru apa yang dilakukan Ny. Sullivan terhadapnya, yaitu Ny. Sullivan menamparya ketika pertama kali Hellen diajari makan menggunakan piring , sendok serta garpu sendiri. (teori yang dikembangkan oleh Albert Bandura). Dalam pembelajaran yang telah di ajarkan Ny.sulivan merupakan pembelajaran yang membutuhkan waktu dan kesabaran, karena dalam pembelajaran ini perlu kebiasaan-kebiasaan dan pengaplikasikan atau pembiasaan. Tujuan pembelajaran dibagi dalam bagian kecil yang ditandai dengan pencapaian suatu ketrampilan tertentu. Pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati. Kesalahan harus segera diperbaiki. Pengulangan dan pelatihan digunakan supaya perilaku yang digunakan dapat menjadi kebiasaan. Hasil yang diharapkan dari penerapan teori behafiorisme ini adalah terbentuknya perilaku yang diinginkan.
Meskipun teori behaviorisme berhasil digunakan Ny. Sullivan dalam mengasuh dan mengajar Hellen, akan tetapi terdapat pula peran teori pembelajaran kognitivisme dalam prosesnya. Yaitu secara kognitif Hellen tidak akan mau mempelajari apa yang diajarkan Ny. Sullivan kepadanya jika ia tidak memutuskan untuk mau diajari. Hellen tidak akan memahami apa yang telah diajarkan oleh Ny. Sullivan kepadanya jika ia tidak menghendaki hal tersebut. Meskipun proses belajar itu dapat diamati secara langsung, akan tetapi proses belajar juga merupakan kegiatan mental yang tidak dapat diamati secara langsung. Seperti halnya kehendak atau kemauan.
Ketegasan
sekaligus totalitas ms. Sullivan mendidik Hellen akhirnya membuahkan hasil yang
ajaib. Siapa yang menyangka seorang anak buta dan bisu-tuli yang pemarah dan
dimanja, yang selama 7 tahun hidupnya tidak pernah diajarkan sepatah kata pun,
bisa memahami bahasa dan mengubah tingkah laku buruknya menjadi perilaku yang
positif? seakan-akan mukjizat yang bekerja, bahkan Hellen akhirnya menjadi
seorang pengacara yang sukses ketika dewasa.
Kisah
nyata ini mendorong kita memahami anak dengan hambatan dan kesulitan belajar
dan bagaimana cara mengatasinya sesuai dengan teori belajar dan modifikasi
perilaku yang kita pelajari dalam wilayah psikologi. Kisah ini juga meyakinkan
kita untuk bersikap optimis dan total dalam menangani masalah berat yang orang
lain barangkali tidak yakin atau sanggup menanganinya.
bagus....