NU: Bom Bunuh Diri Solo tak Dibenarkan Agama

Senin, 26 September 2011
Minggu, 25 September 2011 15:12 WIB
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU, KH Said Aqil Siroj menyesalkan terjadinya aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepuluh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah. Tindakan keji itu tidak bisa dibenarkan dengan dalih apapun.

"Agama apa pun mengecam kekerasan,"katanya kepada Republika di Jakarta, Ahad (25/9). Apapun motifnya, ia meminta aparat penegak hukum khususnya pihak kepolisian segera menangkap pelaku dan aktor di balik aksi itu.

Kang Said begitu akrab disapa meminta umat beragama menahan diri dan tidak terprovokasi dengan aksi itu. Bom bisa jadi merupakan upaya untuk memunculkan konflik di tenga-tengah masyarakat.

Bom yang meledak di Gereja Bethel Injil Sepuluh (GBIS), Kepunton, Solo, Jawa Tengah. Satu orang dilaporkan tewas.

Ledakan bom terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. Saat itu, jemaat gereja baru usai melakukan kebaktian. Diduga, insiden itu merupakan bom bunuh diri.

Korban luka berjumlah puluhan hingga saat ini masih dalam proses evakuasi ke RS Dr Oen
Redaktur: Ajeng Ritzki Pitakasari
Reporter: Nashih Nasrullah

0 komentar:

Posting Komentar