10 Tahun Runtuhnya Menara Kembar WTC New York

Sabtu, 17 September 2011
KBRN, Jakarta : 11 September 2011, tepat 10 tahun runtuhnya menara kembar pusat perdagangan dunia WTC di New York Amerika Serikat. Versi resmi Amerika Serikat menyebutkan runtuhnya menara kembar itu akibat ditabrak dua pesawat terbang. Yang dituduh sebagai pelakunya adalah organisasi Islam, Al-Qaeda, walaupun pemimpinnya, Osama bin Laden membantah terlibat.      
Untuk mengenang peristiwa yang menewaskan 3 ribu orang itu, dibekas berdirinya menara kembar WTC diselenggarakan acara dihadiri para keluarga korban, Presiden Barrack Obama, para mantan presiden AS Bush dan Clinton, dan Walikota New York Michael Bloomberg.
Kewaspadan ditingkatkan menjelang 11 September, khususnya di pangkalan-pangkalan militer didalam wilayah Amerika Serikat. Sedangkan warga negara Amerika Serikat di seluruh dunia diminta waspada terhadap segala kemungkinan dengan mendaftarkan diri ke website Kementrian Luar Negeri atau kedutaan-kedutaan dan konsulat-konsulat Amerika Serikat di negara-negara tempat mereka berada. Pendaftaran diri warga negara Amerika Serikat ke website itu agar mudah dihubungi jika terjadi keadaan darurat.
Peningkatan kewaspadaan menunjukan Amerika Serikat bersungguh-sungguh menghadap apa yang disebut ancaman Al-Qaeda, yang konon akan dilakukan 11 September mendatang. Berdasarkan dokumen yang ditemukan dalam operasi militer Amerika Serikat di Pakistan Mei lalu yang menewaskan Osama bin Laden disebutkan akan ada serangan terhadap Amerika Serikat pada peringatan 10 tahun runtuhnya menara kembar WTC.       
Versi resmi Amerika Serikat bahwa menara kembar WTC runtuh semata-mata karena ditabrak pesawat terbang, masih diragukan oleh kalangan tertentu, justru didalam negeri Amerika Serikat sendiri. Prof Dr Steven E Jones (guru besar fisika pada Birgham Young University, USA) mengatakan, selain terjangan pesawat terbang yang mengakibatkan kebakaran, didalam bangunan kedua menara kembar sudah dipasang bom-bom berkekuatan besar.
Sebagian besar materi gedung WTC yang terdiri atas besi dan baja yang kuat, tidak mungkin hancur seperti serbuk kalau bukan karena ledakan bom. Profesor Steven Jones sendiri telah mengusulkan agar menyelidiki siapa sebenarnya yang menghancurkan menara kembar WTC. Namun usul itu tidak diacuhkan pemerintah Amerika Serikat.
Jika analisa Profesor Steven Jones sebagai hasil riset itu benar adanya, maka runtuhnya menara kembar WTC adalah sebuah rekayasa. Tujuannya, menciptakan kejutan besar, sehingga Amerika Serikat leluasa melakukan tindakan-tindakan dengan alasan membasmi teroris, menginvasi negara-negara lain, seperti Afghanistan dan Irak.
Memperingati 10 tahun runtuhnya menara kembar WTC di New York, selain untuk mengenang dan mendoakan korban-korban yang tewas, perlu juga upaya menyelidiki pelaku sebenarnya seperti dusulkan profesor Steven Jones. (DS/DD)
(Editor : Djasli Djosan)

0 komentar:

Posting Komentar