“Di
tengah zaman edan, orang yang beruntung adalah orang yang selalu
ingat dan waspada”
MBA
(Married by
Accident) akhir-ahir
ini sering marak dibicarakan di tengah-tengah masyarakat kita. Apa
sih MBA?? MBA atau singkatan dari tiga kata dalam bahasa inggris
Married by Accident
adalah suatu
pernikahan yang dikarenakan oleh sebuah kecelakaan. Kecelakaan yang
menimpa laki-laki dan perempuan yang tengah dimabukkan oleh cinta..
wow..!
Di
tengah-tengah masyarakat, MBA biasanya sering terjadi pada kalangan
“Teenager” atau remaja. Kenapa yaa?
Remaja
itu berada pada usia 12-19 tahun. Hmm.. seperti sang penulis artikel
ini nih, yang masih remaja jugaa. Hehe..
Masa-masa
remaja adalah masa-masa yang indah, masa yang penuh warna, remaja
cenderung menyukai kebebasan. “Free...”. Pada masa-masa ini
remaja masih memiliki gejolak asmara yang membara terhadap lawan
jenis yang dicintainya. Atao.. biasa kita kenal dengan sebutan “Pacar
or kekasih”. Atau bahasa kerennya “Darling” hehe..
Demi
cinta, apapun bisa dilakukan untuk sang pacar. Apalagi sering kita
dengar anak-anak remaja jaman sekarang, bahasanya bu... yang kayak
gini nih “Apa sih yang ngga’ buat kamu beib..?” weleh weleh..
remaja jaman sekarang tuch pinter-pinter beneer. Pinter ngerayu,
piter ngegombal.. ckckck
Okey,
kembali lagi.. Ngomongin soal MBA yang sering terjadi pada kalangan
remaja, menurut saya sih penyebabnya faktor lingkungan, faktor
pengawasan orang tua yang kurang dan mungkin faktor dalam diri si
remaja itu sendiri.
Remaja
kan cenderung identik sama yang namanya pacaran. Dalam pergaulan
sehari-hari, di tengah-tegah masyarakat, seorang remaja harus
memiliki pegangan yang kokoh. Diantaranya senantiasa mengontrol dan
membawa diri di berbagai situasi dan keadaan. Kalaupun pacaran, udah
dech.. pacarannya ngga’ usah yang neko-neko. Pacaran ya pacaran
secara sehat, layaknya remaja. Pacaran ngga’ harus berdua-duaan
cewek cowok di tempat yang sepi, sunyi. Kalo cuman berduaan, yang
ketiga siapa cobaa? Hmm.. ya yang ketiga itu setan! Kalo setan udah
beraksi, dan mulai menggoda dua orang yang tengah berpacaran, di
tempat sepi pula, waaah.. kiamat! Ujung-ujungnya.. kecelakaan dech.
Alias “hamil”. Kalo udah kayak gini, mau ngga’ mau harus
married. Demi menghindari cemoohan masyarakat sekitar dan juga demi
masa depan sang bayi yang dikandungnya. Yaah.. masih usia remaja udah
harus married, usia remaja itu usia-usia produktif lho.. gunakan
masa-masa remaja ini untuk mencari kawan yang baik dan dapat menjadi
motivasi untuk mengembangkan potensi diri. Sayang banget kan kalo
kita harus kehilangan masa muda kita? Maka dari itu gunakan
kesempatan yang bisa mengarahkan kita kearah masa depan yang lebih
baik, yang lebih dinamis. Okey!
Urusan
pacaran, udah dech.. belajar dulu sampai kelar, sampai menjadi orang
yang sukses, and d’next.. Get married..! Nah.. baru dech pacaran..
alias pacarannya setelah nikah adja. Mau ngapain aja, wherever you
are, whenever you are, itu lebih nyaman. Hehe..
0 komentar:
Posting Komentar