Kurikulum adalah
seperangkat/system rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran,
serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar
mengajar.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan,
Muhamad Nuh mengatakan bahwa inti dari Kurikulum 2013, adalah ada pada upaya
penyederhanaan, dan tematik-integratif yang menekankan pada pendidikan karakter. Kurikulum 2013 disiapkan untuk mencetak
generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan. Karena itu kurikulum disusun
untuk mengantisipasi perkembangan masa depan. Dengan pendidikan bersifat tematik akan dapat
mengembangkan tindak kompetensi penting, yakni perilaku, keterampilan, dan
pengetahuan. Selain itu, melalui pendekatan tematik ini, diharapkan dapat
memberikan ruang gerak bagi siswa untuk berekspresi seluas-luasnya dalam
mengembangkan segenap potensi yang dimilikinya.
Untuk penerapan kurikulum
2013, menurut Nuh, Kemdikbud tidak hanya menyiapkan kurikulum yang saat ini sedang
dalam proses uji publik, selain dilakukan
secara online, uji
publik yang dijadwalkan dari tanggal 29 November-23 Desember itu rencananya
akan dilakukan melalui roadshow ke lima kota besar dan 33
kabupaten/kota di Indonesia. Pada saat bersamaan, sedang
disiapkan pula buku-buku pelajaran yang berkurikulum 2013.
Semua elemen masyarakat dapat berpendapat dan
memberi masukan untuk penyempurnaan calon kurikulum pengganti Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) ini. Masyarakat umum bisa berpendapat dan memberi
masukan melalui situs http://kurikulum2013.kemdikbud.go.id
Dari laman yang sama pula, masyarakat bisa
mendapatkan draf kurikulum baru dan alternatif yang ditawarkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan terkait teknis pelaksanaannya.
Konsep Kurikulum 2013
A. Penambahan jam belajar dalam
kurikulum 2013
Penambahan jam belajar di SD dari 26 jam menjadi 30 jam
per minggu, sementara di SMP dari 32 jam menjadi 38 jam per minggu.
B.
Pengurangan mata pelajaran sekolah dalam kurikulum 2013
Pengurangan mata pelajaran sekolah pada kurikulum 2013
yaitu pada tingkat SD dan SMP.
1.
Untuk SD yang semula 10 mata pelajaran, di tahun 2013
akan mempunyai 6 mata pelajaran, yakni Matematika, Bahasa Indonesia, Agama,
Pendidikan Jasmani, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dan Kesenian.
2.
Untuk SMP yang semula 12 mata pelajaran, di tahun 2013
akan mempunyai 10 mata pelajaran, yakni Pendidikan Agama, Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, Bahasa Inggris,
Seni Budaya dan Muatan Lokal, Pendidikan jasmani dan Kesehatan, dan Prakarya.
Sasaran Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 akan diterapkan secara bertahap selama tiga tahun. Pada
tahun 2013/2014, kurikulum itu akan diterapkan di kelas I dan IV sekolah dasar,
kelas VII SMP, baik negeri yang dikelola kemendikbud maupun Kementrian Agama
dan juga sekolah swasta, serta kelas X
SMA/SMK di seluruh Indonesia, sedangkan yang
lainnya bertahap. Alasanya, karena kelas yang lebih tinggi sedang mempersiapkan
ujian nasional. Harapannya, tiga tahun akan datang semua tingkatan sudah
menggunakan sistem ini.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, pada tahun kedua kurikulum
2013 diperluas penerapannya di kelas II SD, kelas VIII SMP, dan kelas XI SMA.
Pada tahun ketiga kurikulum ditambah dengan kelas yang tersisa.
Adapun obyek
yang menjadi pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 ini,
menekankan pada fenomena alam, sosial, seni, dan budaya, dengan menekankan aspek
kognitif, afektif, psikomotorik melalui penilaian berbasis tes dan portofolio
saling melengkapi.
Tujuan
Kurikulum 2013
Menurut
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, tujuan kurikulum 2013 adalah mendorong
peserta didik mampu lebih baik dalam melakukan observasi, bertanya, bernalar,
dan mengkomunikasikan (mempresentasikan) apa yang mereka peroleh atau mereka
ketahui, setelah menerima materi pembelajaran.
Orientasi pengembangan kurikulum 2013 adalah
tercapainya kompetensi yang berimbang antara sikap, keterampilan, dan
pengetahuan, disamping cara pembelajarannya yang holistik dan menyenangkan.
Muhamad Nuh mengatakan “diharapkan siswa kita
memiliki kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan jauh lebih baik.
Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih produktif, sehingga nantinya
mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai persoalan dan tantangan di
zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.”
Dengan kurikulum baru ini,
anak-anak diharapkan aktif mencari tahu sedangkan guru hanya mengarahkan
anak-anak ini untuk melakukan observasi sendiri.
Kelebihan dan Kekurangan Kurikulum 2013
A.
Kelebihan kurikulum 2013 berdasarkan perspektif sosiologi pendidikan :
1.
Kurikulum 2013 merupakan asli Indonesia, tanpa terkontaminasi dengan
kurikulum di negara lain, jadi akan lebih menunjukkan jati diri bangsa
Indonesia, hal ini seperti yang pernah dikatakan oleh Muhamad Nuh.
2.
Secara konsep, kurikulum baru ini menawarkan sesuatu
yang baru dan berbeda dari yang sebelumnya.
3.
Perubahan kurikulum pada dasarnya merupakan
konsekuensi logis dari sifat dasar pendidikan yang dinamis, senantiasa
bergerak mengikuti dan menyesuaikan dengan perubahan faktor-faktor yang
melandasinya, baik filosofis, psikologis, sosiologis, IPTEK dan faktor-faktor
lainnya. Oleh karena itu, saya memandang positif terhadap rencana perubahan
kurikulum ini. Saya berharap kurikulum baru ini dapat mengakomodir kepentingan
peserta didik, yang sebagian besar mereka saat ini secara sosiologis sedang
berada dalam tahapan generaso Z, yakni suatu generasi yang
hidup dan dibesarkan dalam era digital, dengan segala kompleksitas yang
menyertainya
B.
Kekurangan Kurikulum 2013 berdasarkan perspektif sosiologi pendidikan :
1.
Perubahan kurikulum yang ada saat ini hanya fokus pada
materi ajar saja. Sementara aspek pedagogik atau metode pengajaran yang
dilakukan di sekolah tidak mengalami perubahan yang signifikan. Tanpa merevisi aspek guru
dan pedagogiknya. Sebagus apapun materi ajar tidak akan diserap optimal oleh
peserta didik tanpa pola ajar yang baik. Dalam masalah ini, secara
sosiologi pendidikan, ini terkesan ada pemaksaan terhadap guru atas tuntutan
kurikulum ini.
Guru selalu dipandang semata sebagai pelaksana
kurikulum. Padahal, guru pun berhak ikut memikirkan kebijakan yang baik untuk
pendidikan.
Selama ini kurikulum hanya dianggap semacam daftar mata
pelajaran saja. Akibatnya, cara pandang yang salah tentang kurikulum ini juga
membuat pola yang salah saat mengubah kurikulum.
2.
Berkaitan dengan penambahan jam belajar siswa, perlu juga dipikirkan bagaimana makan siang anak. Apakah sekolah siap
menyediakan?
Kebosanan anak-anak terhadap aktivitas belajar yang
semakin panjang perlu diperhatikan. Demikian juga dampaknya pada aktivitas anak
seusai sekolah, seperti madrasah sore hari serta kursus atau les untuk
pengembangan bakat dan minat yang tak diakomodasi sekolah.
Ketika jam belajar bertambah panjang, yang utamanya apakah guru sudah siap berubah dengan pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif?
Ketika jam belajar bertambah panjang, yang utamanya apakah guru sudah siap berubah dengan pembelajaran yang menyenangkan dan kreatif?
3.
Dalam kurikulum 2013 ada beberapa mata pelajaran yang dihilangkan,
seperti di SD adalah dihilangkannya mata pelajaran Bahasa Inggris, dan di SMP
adalah dihilangkannya mata pelajaran TIK. Lalu, akan dikemanakan guru pengajar
Bahasa Inggris maupun TIK?
4.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhammad Nuh juga sempat mengatakan
bahwa masalah UN untuk tingkat SD seiring diberlakukannya kurikulum baru pada
Juni 2013 masih dibahas. Namun ada kemungkinan UN untuk SD dapat ditiadakan
melihat sistem pembelajaran yang berbasisi tematik integratif, yang mana mata
pelajaran IPA dan IPS itu tidak ada, dan pembahasan mengenai keduanya itu masuk
ke dalam tema-tema kecil yang ada pada mata pelajaran yang diadakan.
Kurikulum 2013 ini hanya
fokus pada materi ajar saja. Sementara aspek pedagogik atau metode pengajaran
yang dilakukan di sekolah kurang mendapatkan perhatian. Salah satu elemen
penting dalam implementasi kurikulum adalah guru. Oleh karena itu, guru harus
dipersiapkan dengan matang untuk memahami konsep kurikulum yang akan diterapkan
pada anak didiknya. Guru-guru di Indonesia ini paling tidak harus diberi
pembinaan untuk implementasi kurikulum 2013 ini. Bila mungkin, guru dilibatkan
dalam penyusunan kurikulum baru ini.
Bila Ujian Nasional di
tingkat SD sulit diadakan karena sistem pembelajaran yang berbasis tematik
integratif, mungkin Ujian
Nasional tetap berlanjut dengan pola dan cara yang berbeda dari yang selama ini
dijalankan.
Kita tahu bahwa dimana pun
tak pernah ada kurikulum yang sempurna, dan kita semua berharap semoga
kurikulum baru ini setidaknya dapat diandalkan dan menjadi tumpuan harapan baru
bagi terciptanya pendidikan dan kehidupan yang lebih baik di negeri ini,
baik dalam aspek sosiologis, psikologis, moral, IPTEK dan aspek-aspek lainnya.
awal yang baik untuk pendidikan bangsa indonesia..